Judi Online telah menjadi sorotan belakangan ini. Kegiatan ilegal yang merugikan masyarakat ini terus menarik perhatian dengan promosi yang tidak hanya masif di sosial media, tetapi juga melalui situs-situs pemerintah dan sektor pendidikan. Para pemilik situs ilegal ini tidak ragu untuk mengubah wajah situs-situs tersebut menjadi media promosi untuk kegiatan yang seharusnya dilarang tersebut.

Sebuah pencarian sederhana dengan kata kunci terkait judi online menghasilkan banyak sekali website pemerintah yang telah dimanipulasi menjadi sarana promosi judi online. Hal ini terjadi karena banyak website pemerintah yang mempunyai celah keamanan sehingga mudah disusupi oleh hacker untuk melakukan web defacement dengan memasukan script tampilan judi online.

Menurut Badan Siber dan Sandi Negara web defacement merupakan suatu serangan pada website yang mengubah tampilan asli atau konten dari sebuah website. Pelaku serangan web defacement disebut sebagai defacer. Web defacement seringkali dimanfaatkan untuk menguji kemampuan defacer dan sebagai tindakan vandalisme secara elektronik. Terdapat berbagai metode untuk melakukan web defacement, cara yang sering dijumpai yaitu eksploitasi pada kerentanan sistem. Insiden ini terdeteksi cukup masif hingga menyebabkan ribuan situs terdampak.

Adapun dampak nyata dari serangan ini antara lain adalah sebagai berikut:

1. Reputasi
   Tampilan halaman judi online pada website pemerintah akan menciptakan kesan negatif terhadap reputasi instansi.
2. Kepercayaan
   Masyarakat akan meragukan keamanan dan kehandalan sistem serta kemampuan sumber daya pemerintah untuk melindungi data-data sensitif masyarakat.
3. Availability 
   Menggangu keberlangsungan layanan dari instansi tersebut untuk melayani masyarakat.